Nilai di Balik Ungkapan Bugis To Riolo

Posted by AndiEwha

Dikalangan bangsa Bugis, mungkin tidak asing atau memang terasa asing di telinga kita ungkapan-ungkapan leluhur To Riolo. Ungkapan Tradisonal tersebut sebagai aspek budaya yang diakui mengandung nilai-nilai yang perlu dilestarikan. Hal semacam ini sekarang sudah sangat langka, bahkan tersingkirkan (maaf) dijaman edan ini.
Hanya sesekali ada terdengar diucapkan oleh orang-orang tua disaat ada pertemuan tradisi acara Budaya. Selain kandungan yang ada di dalamnya juga segi sastranya sangat halus, sampai tidak mudah dibuat oleh orang. Inilah yang disebut arkais yaitu sesuatu yang langka, kuno, dan tidak lazim dipakai generasi sekarang.
Ungkapan kias ini biasanya disampaikan orang tua kepada anak untuk melakukan sesuatu kebiasaan baik maupun tidak baik, tetapi membuatkan semacam sebab akibat yang sangat ditakuti oleh si anak. Misalnya ibu mati, dia bisa pendek umur, ia terlambat besar. Begitu pula sebaliknya, ada yang sesungguhnya diperintahkan melakukannya, dengan akibat baik apabila dilakukannya.
Beberapa Ada-ada Toriolo Bugis yang merupakan nasihat orang tua kepada anaknya antara lain sebagai berikut:
1.MAUNI COPPO’ BOLANA GURUTTA’ RIUJA MADORAKAMONI’
Terjemahan : Walaupun bubungan atap rumah Guru yang dicela, maka kita pun berdosa.
FungsI : Agar anak senantiasa menghormati Gurunya.
Nilai : Pendidikan akhlak.
2.AJA’ MUOPPANG NASABA MATEI MATI INDO’MU
Terjemahan : Jangan Engkau tidur tengkurap/ meniarap, nanti mati ibumu.
Fungsi : Supaya anak menghentikan kebiasaan yang merugikan dirinya yakni bisa berakibat sesak nafas
Nilai : Pendidikan kesehatan.
3. NAREKKO PURANI RIACCINAUNGI PASSIRING BOLANA TAUWE TEMPEDDINNI RINAWA-NAWA MAJA
Terjemahan : Kalau kita sudah berteduh dibawah atap rumahnya seseorang, sudah tidak boleh lagidibenci (diusahakan ia binasa).
Fungsi : Supaya anak tahu menghargai budi orang lain.
Nilai : Pendidikan akhlak
4. AJA MULEU RI TANAE, KONALLEKKAIKO MANU-MANU MATEITU INDO’MU
Terjemahan : Jangan kamu baring ditanah, karena kalau ada burung melewatimu ibumu akan mati.
Fungsi : Supaya anak jangan mengotori dirinya.
Nilai : Pendidikan kesehatan.
5. AJA MUALA AJU PURA RETTE’ WALIE NAKOTENNA IKO RETTE’I, AJA’ TO MUALA AJU RIPASANRE’E, KOTENNA IKO PASANREI
Terjemahan : Jangan kau ambil kayu yang sudah dipotong ujung dan pangkalnya. Dan jangan pula engkau ambil kayu yang tersandar, kalau bukan kau yang sandarkan.
Fungsi : Supaya anak tahu menghargai hak orang lain.
Nilai : Pendidikan kejujuran.
6. AJA MUINUNG TETTONG, MALAMPEI LASOMU
Terjemahan : Jangan minum berdiri, nanti panjang kemaluanmu.
Fungsi : Supaya gelas tidak jatuh/pecah.
Nilai : Memelihara keselamatan barang.
7. AJA MUNAMPUI TANAE, MATARUKO
Terjemahan : Jangan menumbuk tanah, karena kamu bisa jadi tuli.
Fungsi : Supaya anak tidak mengotori dirinya sendiri.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
8. NGOWA NA KELLAE, SAPU RIPALE PAGGANGKANNA
Terjemahan : Loba dan tamak, berakibat kehampaan.
Fungsi : Supaya anak tahu mensyukuri yang ada (sedikit tapi halal).
Nilai : Pendidikan untuk menghormati hak orang lain (tidak serakah)
9. AJA MUANRE TEBBU RI LEUREMMU, MATEI INDO’MU
Terjemahan : Jangan makan tebu di tempat tidurmu, akan mati ibumu.
Fungsi : Supaya anak tidak kotor, dan dikerumuni semut.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
10. RICAU AMACCANGNGE, RIABBIASANGENGNGE
Terjemahan : Kalah kepintaran dari kebiasaan atau pengalaman.
Fungsi : Supaya anak rajin membiasakan diri belajar.
Nilai : Pendidikan kepatuhan.
11. AJA’ MUAKKELONG RIOLO DAPURENG, TOMATOA MATU MURUNTU’
Terjemahan : Jangan menyanyi di muka dapur, jodohmu nanti orang tua.
Fungsi : Supaya anak tahu menempatkan sesuatu pada posisinya masing-masing.
Nilai : Pendidikan ketertiban.
12.GETTENG LEMPU ADATONGENG
Terjemahan : Tegas, jujur serta berkata benar.
Fungsi : Supaya anak teguh pada pendirian,jujur, dan berbudi bahasa yang baik.
Nilai : Pendidikan mental.
13. AJA’ MUBUANGNGI SANRU’E, MAPONCO’ SUNGE’ TAUWWE
Terjemahan : Jangan menjatuhkan sendok, kita pendek umur.
Fungsi : Supaya sendok tak jatuh kotor.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
14. Komuturusiwi Nafessummu, padaitu mutonanginna lopi MasebboE.
Terjemahan : Kalau kamu menuruti nafsumu, sama saja engkau menumpang perahu bocor.
Fungsi : Kalau tidak tahu mengendalikan diri, pasti binasa.
Nilai : Pendidikan untuk mengendalikan diri (amarah).
15. Engkatu Ada Matarengngi Nagajangnge.
Terjemahan : Ada perkataan lebih tajam dari keris.
Fungsi : Supaya anak memelihara selalu bahasanya kepada orang lain.
Nilai : Pendidikan akhlak.
16. Naiyya Balibolae, Padai Selessurengnge.
Terjemahan : Adapun tetangga itu sama dengan saudara.
Fungsi : Supaya kita menghormati tetangga.
Nilai : Pendidikan akhlak bermasyarakat.
17. Aja Mutudang risumpangnge, Mulawai DalleE.
Terjemahan : Jangan duduk dimuka pintu, kau menghambat rezeki.
Fungsi : Supaya anak tidak menghalangi orang yang mau lewat.
Nilai : Pendidikan Tatakrama.
18. Rekko Mupakalebbii Tauwe, Alemutu Mupakalebbi.
Terjemahan : Kalau kamu memuliakan orang, berarti dirimulah yang kau muliakan.
Fungsi : Agar anak senantiasa memuliakan dan menghargai orang lain.
Nilai : Pendidikan Tatakrama.
19. Aja Muasseringangngi Palemu, Sapu ripalekko.
Terjemahan : Jangan jadikan sapu telapak tanganmu, nanti kamu hampa tangan.
Fungsi : Supaya anak jangan mengotori tangannya, dan bisa kena benda tajam.
Nilai : Pendidikan kebersihan.
20. Aja Mutudangiki angkangulungnge, malettakko matu.
Terjemahan : Jangan menduduki bantal, nanti kau kena bisul.
Fungsi : Agar anak tidak merusak alat tempat tidur.
Nilai : Pendidikan untuk tetap memelihara peralatan.
21. Anreo Dekke inanre, Namalampe Weluamu.
Terjemahan : Makanlah Nasi yang hangus pada dasar periuk supaya panjang rambutmu.
Fungsi : Membuat anak mau saja makan nasi yang tidak baik (hangus).
Nilai : Pendidikan pembiasaan anak tidak mubazir.
22. Resopa Natemmangingngi, Malomo Naletei Pammase Dewata
Terjemahan : Hanya kerja disertai ketekunan, mudah mendatangkan rezeki Tuhan.
Fungsi : Agar anak tidak malu bekerja keras untuk mendapat rezeki.
Nilai : Pendidikan kerajinan dan ketekunan.
23. Naiyya OlokoloE Tuluna Riattenning, Naiyya Tauwe Adanna Riattenning.
Terjemahan : Kalau binatang, talinyalah yang dipegang, kalau manusia perkataannya yang dipegang.
Fungsi : Agar anak konsisten dapat menepati perkataannya.
Nilai : Pendidikan kejujuran (akhlak).
24. Cicemmitu tauwe Tai ri lalengnge, Idina sini riaseng.
Artinya : Sekali kita berak di jalan, maka kitalah yang selalu dituduh.
Fungsi : Jangan sekali-kali kita berbuat yang tidak baik, karena selalu kitalah yang dituduh kalau ada perlakuan yang sama.
Nilai : Pendidikan anak jangan melakukan yang buruk.
25. PANNINA MANUE MUANRE, MALESSIKO LARI
Terjemahan : Sayapnyalah ayam yang kau makan, jadinya kau kuat lari.
Fungsi : Supaya anak tidak manja dalam memilih makanan.
Nilai : Pendidikan agar anak tidak mubazzir terhadap makanan.
26. AJA MURENNUANGNGI ANU DEE RI LIMAMMU
Terjemahan : Janganlah engkau terlalu mengharapkan apa yang belum ada pada tanganmu.
Fungsi : Supaya tidak terlalu berani menjanji kalau belum ada tersedia,barang (uang) yang belum tentu didapat (hari) itu.
Nilai : Pendidikan Kejujuran, Peringatan agar tidak meremehkan janji yang sudah disepakati.
27. REKKO ELO-KI MASSE’ NAWA-NAWA SIAGA ETTANA, ATTANRAKKENG BATE LIMA” Terjemahan : jika ingin memanjangkan daya ingat, ciptakan torehan tangan “.
Sebenarnya masih banyak yang lain ungkapan-ungkapan Bugis To Riolo, dan layak menjadi muatan lokal di sekolah. Selain bernilai sastra yang cukup tinggi juga mengajarkan nilai-nilai pendidikan, kesehatan, kepatuhan, kejujuran dan ahlak kepada anak.
(mursalim)



Sumber :www.telukbone.or.id