Ade Pangampe Orang Bugis

Posted by AndiEwha
Para leluhur Bugis sejak dahulu sudah menyiapkan banyak petuah atau paseng yang nantinya diturunkan kepada generasinya. Adat dan prilaku Bugis ini disebut Ade’ Pangampe.
Berikut beberapa contoh pesan luhur Bugis dan berharap untuk dijadikan sebagai pedoman bekal hidup yang diturunkan kepada anak-cucu/generasinya.
SAISANNA RIYASENGNGE UGI IYANARITU
1. DE NAPUJI SEREANGNGI KONJANA PADANNA RUPATAU, artinya tidak suka menceritakan keburukan / kejelekan sesama manusia
2. TANENGNGI LENGNGE NAPATUWO, artinya Menanam benih yang bisa menghidupkan
3. SIPATOKKONG, artinya Saling menegakkan
4. SIPAKALEBBI, artinya saling menghargai
5. SIPARAPPE, artinya bila hanyut saling mendamparkan
6. TEMMASSAILE, artinya tidak lupa daratan
7. SIYAME MASSOSSORENG, artinya bersatu dalam damai seketurunan
8. TESSI RUI NO, artinya tidak saling menjatuhkan
9. TESSIBELLEANG, artinya tidak saling menghianati
10. SIPATUWO, artinya saling menghidupkan
11. SIPAKAINGE, artinya saling mengingatkan
12. ININNAWA NASIYAME AMPE KEDO, artinya niat luhur searah dengan perbuatan
14. TARO ADA TARO GAU NENNIYA TARO SENGERENG RI LIPU LAINGNGE
Contoh penggunaan :
Rebba sipatokkong, mali’ siparappe’, sirui’ menre’ tessirui’no’, malilu sipakainge’ mainge’pi mupaja.
Terjemahan :
RABBA SIPATOKKONG, artinya Rebah saling menegakkan,
MALI SIPARAPPE, artinya hanyut saling mendamparkan,
SIRUI MENRE’ TESSIRUI NO artinya tarik menarik ke atas bukan tarik-menarik ke bawah.
MALILU SIPAKAINGE MAINGE’PI MUPAJA, artinya khilaf saling memperingati, ingatkanlah yang benar sampai sadar.
Penjelasan :
Maksud dari rebah tegak menegakkan, ialah supaya berpijak dengan teguh dan berdiri dengan kukuh di atas bumi kehidupan.
Hanyut dampar mendamparkan, adalah tolong menolong dari kesulitan arusnya kehidupan. Tidak ada jalan kehidupan tanpa rintangan dan persimpangan, itulah perlunya ingat memperingati ke jalan yang benar. Nah, jika semuanya sudah berpadu, akan menjelma gotong royong yang sempurna.
Sebenarnya masih banyak pesan-pesan leluhur Bugis yang tidak tertulis sampai saat ini, hanya sebagian kecil yang terangkat dipermukaan.

Sumber : Teluk Bone