Batu Permata Recca' dari Bone

Posted by AndiEwha

Songkok Recca’ atau songkok to Bone muncul dimasa terjadinya perang antara Bone dengan Tator tahun 1683 pada masa pemerintahan Arung Palakka (1645-1696) Pasukan Bone pada waktu itu memakai Songkok Recca’ sebagai tanda untuk membedakan pasukan prajurit dari Bone dengan pasukan Tator. 

Pada masa pemerintahan Andi Mappanyukki Raja Bone ke-32 (1931-1946) Songkok Recca dibuat dengan pinggiran emas (Pamiring Pulaweng) yang menunjukkan strata sipemakainya. Akan tetapi lambat laun hingga sekarang ini siapapun berhak memakainya. Bahkan beberapa kabupaten di Sulawesi memproduksinya sehingga dapat dikatakan, bahwa Songkok Recca yang biasa juga disebut sebagai Songkok To Bone yang merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa orang Bone tersebut mendapat apresiasi baik dari masyarakat Sulawesi maupun Indonesia pada umumnya. bahkan mancanegara.

Dalam perkembangannya kata Recca semakin terpatri di Bumi Arung Palakka, karena dijaman edan permata saat ini ternyata muncul pula sejenis batu akik yang disebut PERMATA RECCA. Jenis permata bermotif Songkok Recca ini bukanlah terbuat dari pelepah daun lontar seperti Songkok Recca/Songkok Pamiring, atau Songkok To Bone, namun terbuat dari batu bongkahan yang mempunyai motif seperti Songkok Recca. 

Awalnya batu bongkahan bermotif seperti Songkok Recca tersebut ditemukan masyarakat di kawasan objek wisata Tanjung Pallette di tepi laut Teluk Bone, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone sekitar tiga tahun silam (2012). Masyarakat di daerah tersebut tidak terlalu memperhatikan hanya dipergunakan sebagai penyangga tiang rumah atau dijadikan sebagai pondasi rumah. Karena batu bongkahan bermotif Songkok Recca tersebut tidak muncul begitu saja namun baru bisa diperoleh setelah batu besar dihancurkan kemudian muncullah serpihan atau bongkahan yang bermotif seperti Songkok Recca.