Upacara Adat Massunna

Posted by AndiEwha

Sumber : http://pangkep.go.id/

Upacara Appasunna (Khitanan Adat) di pangkep dikenal dua versi (H Djamaluddin Hatibu dkk, 1992) dikenal 2 versi, yaitu versi pertama, dengan urutan sebagai berikut 

Hasil gambar untuk khitanan massal* Menre Baruga
* Mammata-mata
* Allekke Je’ne
* Appassili
* Nipasintinggi Bulaeng dan Nipasalingi
* Appamatta
* Khitanan (Nisunna)



Pada upacara khitanan adat versi pertama, acara “mammata-mata” ditempatkan pada urutan kedua karena sesudah acara menre baruga dapat sekaligus dilangsungkan acara mammata-mata mengingat pada acara menre baruga, anak yang akan di sunat bersama orang tua dan keluarganya telah duduk di lamming (pelaminan) dalam baruga, dan pada acara ini pula ditampilkan acara kesenian meski pelaksanaannya dilakukan pada siang hari.

Pada versi kedua, acara “mammata-mata” ditempatkan pada urutan keenam dan dilaksanakan pada malam hari dengan dirangkaikan malam ramah tamah. Lengkapnya versi kedua dengan urutan acara sebagai berikut :

* Menre Baruga
* Allekke Je’ne
* Appassili
* Nipasitinggi Bulaeng dan Nipasalingi
* Appamatta
* Mammata-mata/Ramah tamah
* Khitanan

Menurut H Djamaludin Hatibu pada dasarnya keduaversi ini sama baiknya, tergantung dari orang yang melaksanakannya saja (H Djamaludin Hatibu dkk, 1992)

Anak yang akan di sunat berpakaian pagadu (tidak memakai baju, hanya sarung putih dan songkok putih berada di atas bembengan dengan di antar oleh kedua orang tuanya dan seorang pinati. Sebelum memasuki baruga terlebih dahulu anak yang akan di sunat beserta kedua orangtuanya, keluarga, kerabat serta rombongan menre baruga mengelilingi terlebih dahulu baruga sebanyak tiga kali,setelah itu baru bisa memasuki abruga melalui sapana(tangga) yang diatasnya terdapat hamparan taluttu(kain putih) pertanda penghormatan, kemudian si anak dijemput dengan hamburan benno, bente(bertih) menuju lamming, dibawah lellu yang sisi tiangnya dipegang oleh empat anak berpakaian pagadu. Tann si anak harus selalu memegang patteko (alat tenun) mulai dari rumah kediaman menuju ke baruga. Acara dapa dilanjutkan denan “mangngaru” di iringi “tunrung pakanjara”.selesai itu di akhiri dengan akkaddo, jamuan kue-kue tradisional.

Selama acara menre baruga berlangsung diiringi dengan gendang adat (gandrang) yang kemudian dilanjutkan dengan acara allekka Je’ne atau mallekkeWae, yaitu upacara pengambilan air pada sebuah sumur tertentu (sumur bertuah) untuk dimandikan pada anak yang di sunat. Kegiatan selanjutnya adalah appassili atau mappassili, yaitu upacara pensucian diri lahir dan batin. Dimaksudkan agar segala korban dan hal-hal yang di anggap tidak baik dapat dihilangkan.selesai di passili, si anak hanya mengenakan sarung.
.